Berita Terkini - Kebakaran hutan menghancurkan Kota Paradise, utara California, Amerika Serikat, hingga memaksa sedikitnya 26 ribu orang dievakuasi.
Akibat angin kencang dan kondisi lahan kering, api dikabarkan mampu melahap lahan seluas 80 kali lapangan bola per menitnya. Agen Domino
Status darurat telah ditetapkan bagi wilayah Butte County menyusul dampak kebakaran yang disebut mulai membesar sejak Kamis (8/11) pukul 06.30 waktu lokal.
Departemen Kehutanan dan Pencegahan Kebakaran menyatakan api telah melahap 18 ribu hektar pada Kamis sore sekitar pukul 14.00.
Tiupan angin membuat api merambah dari Kota Pulga ke Kota Concow hingga Kota Paradise yang memiliki sedikitnya 26 ribu penduduk itu. Kota tersebut terletak sekitar 136 kilometer dari utara Sacramento.
Baca Juga : Aksi penembakan di bar California menewaskan 12 orang
Pada Kamis sekitar pukul 08.00, seorang warga Paradise, Tanah Clunies-Ross, mengatakan dia tidak bisa melihat mobilnya yang terparkir di depan pintu rumahnya akibat kabut kepekatan asap.
Api bahkan sampai ke halaman rumahnya dan menutup jalan menuju mobilnya. Seorang pria tak dikenal lalu datang ke dalam rumahnya dan menyelamatkan dia.
"Seandainya dia tidak datang dan memadamkan api itu, saya tidak akan bisa sampai ke mobil," ucap Clunies-Ross.
Akibat kebakaran ini, perintah evakuasi dikeluarkan untuk wilayah Paradise, Magalia, Concow, Butte Creek Canyon, dan Butte Valey.
Sementara itu, pasien rumah sakit Paradise terpaksa dipindahkan ke sejumlah rumah sakit di Oroville dan Chico. Sekitar 3 ribu pelajar dan staf sekolah Paradise 11 juga dievakuasi menggunakan bus dan mobil para pegawai sekolah ke pusat Kota Chico. Agen Domino
Sementara itu, sekitar 60 siswa Concow School dipulangkan ke rumah.
Otoritas Paradise telah mengerahkan setidaknya 500 petugas pemadam kebakaran dan 10 aparat penegak hukum untuk menangani kebakaran, menurut Kapten John Gaddie.
Kepala Pemadam Kebakaran Butte County mengatakan bahwa hingga kini dua petugas pemadam kebakaran dan warga sipil dilaporkan terluka akibat kebakaran.
No comments:
Post a Comment