Seputar Nusantara

Selamat Datang Di CAHAYA KASINO.. Situs Casino Online Terpercaya Se'Indonesia | Memberikan Bonus Terbesar BONUS ROLLINGAN 0.8%, BONUS REFFERAL 3% DAN BONUS DEPOSIT 10%.

Post Top Ad

Your Ad Spot

Tuesday, December 4, 2018

Kelompok Egianus Kogoya di Papua Punya Senjata Standar NATO



Berita Terkini  -  Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi mengatakan pembunuhan puluhan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya. Adapun mereka memiliki senjata api ilegal. Agen Domino

"Ya senjata api. Kita punya data bahwa mereka memang memiliki senjata api. Jumlahnya secara pasti kita belum tahu. Itu yang belum kita dapatkan informasi berapa kekuatannya dan senjatanya apa saja. Hanya data awal saja, bahwa emang ada di antara mereka itu membawa atau ada kepemilikan senjata secara ilegal," kata Aidi di Jakarta, Rabu (4/12).

Baca Juga : Hendak pulang, seorang PNS meninggal karena tersambar kereta api


Dari data intelijen senjata yang dimiliki kelompok tersebut, ada yang berasal dari rampasan TNI-Polri dan ada yang diduga berasal dari luar negeri.

"Senjata standar militer dan jumlahnya puluhan. Kan standar militer, standar NATO. Sebagian senjata api itu diambil dari hasil rampasan terhadap TNI-Polri di pos-pos. Sebagian juga yang selama ini berhasil kita sita, senjatanya ada saat kontak tembak, ada yang indeks TNI, Polri, ada juga yang bukan indeks TNI-Polri. Artinya berasal dari luar," ungkap Aidi.

Meski demikian, TNI tak bisa memastikan asal senjata yang berasal dari luar. Hanya diketahui asal pabrikan saja.

"Asal dari senjata ini kita tidak bisa pastikan dari negara mana, dari daerah mana datangnya. Kalau pabrikannya kita ketahui. Beberapa pabrik senjata di dunia misalnya ada dibuat dari Prancis, Amerika, Rusia, termasuk buatan Pindad sendiri. Tidak semua negara memiliki produksi senjata, tapi semua negara memiliki angkatan bersenjata. Jadi bisa dari mana saja itu senjata-senjata itu," tandas Aidi.

Diketahui, sebanyak 31 pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Informasi awal menyebut, mereka dibantai lantaran memfoto kegiatan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) KKB yang diselenggarakan tidak jauh dari lokasi proyek. Agen Domino

No comments:

Post a Comment

Kondisi Wanita Korban Pembacokan Suami di Depok Masih Kritis

  AGEN POKER   -  Nila Islamia (31) terbaring lemah di kamar perawatan Rumah Sakit Sentra Medika Depok. Kondisi perempuan itu masih kritis s...

Post Top Ad

Your Ad Spot