Berita Terkini - Perusahaan taksi Vietnam Sun Corp, atau yang lebih dikenal sebagai Vinasun, meminta kompensasi 41,2 miliar dong pada Grab. Kompensasi itu diajukan karena praktik bisnis Grab yang dianggap Vinasun tidak adil. Agen Domino
Dalam putusannya, pengadilan Vietnam memvonis Grab melanggar peraturan negara karena beroperasi sebagai perusahaan taksi, bukan hanya sebagai perusahaan teknologi.
Baca Juga : Pesta Sabu Seberat 12 KG Untuk Tahun baru Di Gagalkan Polisi Banjarmasin
Reuters menulis bahwa hakim yang memimpin kasus ini juga mengatakan ada hubungan antara operasi Grab dan pendapatan Vinasun yang hilang. Tetapi, dia mengatakan Grab bukan satu-satunya faktor di balik kerugian itu.
Juru bicara Vinasun mengatakan perusahaan tidak memiliki komentar tentang keputusan pengadilan. Sementara itu, Grab merespons dengan mengatakan mereka berencana untuk mengajukan banding atas keputusan pengadilan.
"Kami siap meluncurkan gugatan pencemaran nama baik terhadap Vinasun, dan semua pihak lain yang telah berkolusi dengan Vinasun jika tidak ada pencabutan atas tuduhan tidak berdasar yang dibuat terhadap Grab," kata pernyataan itu.
Dalam sebuah pernyataan awal pekan ini, Grab mengatakan bahwa Vinasun perlu mengembangkan dan mengubah bisnisnya. Mereka pun tidak boleh mencegah masuknya perusahaan inovatif.
"Tidak masuk akal jika kasus pengadilan ini diseret tanpa batas hanya untuk memungkinkan Vinasun membuat kasus ketika tidak ada kasus sama sekali," kata Grab dalam pernyataannya.
Sementara itu, Hoang Ngoc Giao, Direktur Institute for Policy, Law and Development Studies di Hanoi, mengatakan keputusan pengadilan juga bertentangan dengan minat konsumen Vietnam.
"Keputusan itu akan menetapkan preseden yang menghambat pengembangan ekonomi digital di Vietnam, dan akan menghambat pengembangan beberapa perusahaan," kata Giao kepada Reuters. Agen Domino
No comments:
Post a Comment