Seputar Nusantara

Selamat Datang Di CAHAYA KASINO.. Situs Casino Online Terpercaya Se'Indonesia | Memberikan Bonus Terbesar BONUS ROLLINGAN 0.8%, BONUS REFFERAL 3% DAN BONUS DEPOSIT 10%.

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sunday, December 9, 2018

Tidak Hanya Pria, 4 Negara Ini Mengharuskan Perempuan Ikut Wajib Militer



Berita Terkini  -  Beberapa negara di dunia mengharuskan warganya untuk mengikuti wajib militer (wamil) dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan di negaranya.

Negara-negara yang menghadapi ancaman keamanan besar, membutuhkan pasukan dalam jumlah besar pula. Oleh karena itu, pemerintahnya akan menjadikan warga sipil sebagai bagian dari pasukan cadangan, bilamana ada kebutuhan lebih dalam dinas militer. Agen Domino

Sejauh ini, sudah ada 26 negara yang memberlakukan kewajiban tersebut, seperti Siprus, Burma, Brasil, Mesir, Rusia, Thailand, Korea Utara, Ukraina, Yunani, Turki, Norwegia, dan Israel.

Banyak negara seperti Korea Utara, rela menghabiskan triliun anggaran nasional demi memenuhi biaya pelatihan dan berinvestasi dalam persenjataan superior.

Baca Juga : Facebook di kenakan denda Rp 165 Miliar atau 10 juta euro


Biasanya wamil ini diikuti oleh pria yang sudah mencukupi umur yang sudah ditentukan oleh negara. Namun rupanya ada juga beberapa negara yang mengharuskan perempuan untuk mengikuti wamil.

Dilansir dari Entitymag, Sabtu (7/12), berikut ini negara-negara yang mengharuskan perempuan ikut wajib militer:

1. Israel

Israel adalah negara yang memberlakukan wajib militer bagi warga laki-laki dan perempuan. Meski kebijakan ini sudah lama ada, namun wanita hamil, seorang ibu, dan dia yang memiliki keyakinan agama tertentu, boleh tidak mengikuti wamil.

Meskipun telah menjadi aspek umum bagi kaum Hawa untuk melayani di militer sejak dahulu kala, mereka tidak selalu menerima kekuatan atau pengakuan yang setara.

Perubahan terjadi setelah psikiater klinis, Alice Miller, menggugat Tentara Pertahanan Israel (IDF) pada tahun 1994 karena menolak membiarkannya menjadi seorang pilot.

Namun kini, semua wanita dapat mengisi seluruh posisi tempur.

2. Norwegia

Bagi Norwegia, masalah kesetaraan gender bukanlah hal baru. Selain mendominasi parlemen, yang 40% anggotanya adalah perempuan, pemerintahnya juga menargetkan 40% karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan milik negara adalah wanita.

Sebagai permulaan, parlemen Norwegia memilih untuk merancang UU tentang hak-hak perempuan pada 2013. Ini adalah negara Eropa pertama yang melakukannya.

Mulai musim panas tahun 2016, wanita yang berusia 19 hingga 44 tahun, harus menyelesaikan wamil selama 19 bulan, sama seperti rekan-rekan pria mereka.

3. Korea Selatan

Mulai tahun 2015, Korea Selatan mengharuskan seluruh warganya yang laki-laki untuk menjalani wamil. Setiap pria yang dinyatakan sehat secara fisik dan mental, wajib hukumnya untuk menjalankan tugas negara selama hampir dua tahun. Wanita boleh juga ikut, tapi sama sekali tidak diwajibkan.

Secara umum, pria berusia 19 atau setelah lulus SMA sampai 35 tahun di Korea Selatan akan mendapatkan surat panggilan untuk masuk militer. Kalau tidak mau menjalani wajib militer, dia akan dipenjara.

Penundaan boleh dilakukan dengan alasan masih sekolah, ada anggota keluarga yang meninggal, sakit, saudara yang juga masih wamil, membesarkan anak dan lain sebagainya.

Wajib militer di Korea dibagi dua, yaitu active duty dan public service. Active duty meliputi menjadi tentara dan marine corps selama 21 bulan, angkatan laut selama 23 bulan, dan angkatan udara selama 24 bulan. Agen Domino

Sedangkan public service (yang banyak dipilih oleh selebritis) meliputi kerja di kantor pemerintahan, petugas parkir, sampai petugas subway. Ada juga KATUSA, yaitu program antara militer Korsel dan Amerika Serikat.

4. Bolivia

Bolivia merupakan negara yang memiliki dua sisi unik jika itu menyangkut militer. Negara ini baru akan mengharuskan pria dan wanita berusia antara 18 sampai 49 tahun apabila sukarelawan militer mulai rencah.

Pada 2015 lalu, negara tersebut menunjuk Jenderal Angkatan Darat wanita pertamanya. Dia adalah Gina Reque Teran. Selain menduduki jabatan tersebut, dia juga menjadi perempuan pertama yang memimpin pasukan di Amerika Latin.

No comments:

Post a Comment

Kondisi Wanita Korban Pembacokan Suami di Depok Masih Kritis

  AGEN POKER   -  Nila Islamia (31) terbaring lemah di kamar perawatan Rumah Sakit Sentra Medika Depok. Kondisi perempuan itu masih kritis s...

Post Top Ad

Your Ad Spot