Seputar Nusantara - Pelajar DKI Jakarta yang ikut demonstrasi di DPR kemudian terbukti melakukan tindak kriminal terancam dicabut Kartu Jakarta Pintar (KJP)-nya. AGEN DOMINO
Namun jika hanya sekadar ikut-ikutan, pelajar hanya akan dinasihati.
"Kalau dia kriminal bisa pemberhentian KJP, tapi kalau sifatnya ikut-ikutan, kena sanksi dari kepolisian, kita nasihati, dan KJP-nya tetap jalan," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Ratiyono, di Balai Kota Jakarta, Selasa (1/10).
Ia mengatakan KJP adalah program Pemprov DKI untuk membiayai pelajar yang kurang mampu dalam mengenyam pendidikan hingga tamat SMA/SMK. Biayanya diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
Ratiyono memastikan Disdik DKI tidak akan memberhentikan KJP begitu saja. Ia menyebut pihaknya masih akan mempertimbangkan sisi ekonomi keluarga pelajar tersebut.
AGEN POKER
Menurutnya, hal yang paling penting adalah berlangsungnya proses belajar mengajar agar masa depan menjadi lebih baik.
"Kalau dihentikan udah miskin ya ikut-ikutan rusak masa depannya, tapi tetap diingatkan kamu udah miskin jangan ikut-ikutan," ujar dia.
Ratiyono juga menambahkan pihak Pemprov selalu memeriksa data para pelajar yang turut tertangkap saat aksi demo. Menurutnya Pemprov selalu berkomunikasi dengan Polda Metro Jaya agar lebih mudah melakukan tindak lanjut terhadap pelajar tersebut.
"Setelah setiap kejadian ketika ada informasi, ada yang di Polda, pasti kami utus pejabat kami yang merapat ke Dirkrimum minta data, nanti kita kroscek dari SMA atau SMK mana," tuturnya.
Gubernur DKI Anies Baswedan diketahui telah memerintahkan seluruh SMA/SMK di Jakarta menerapkan absensi pagi dan siang, mulai Senin (30/9). Penerapan absensi dilakukan demi mengantisipasi pelajar yang ingin melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR RI. AGEN DOMINO
No comments:
Post a Comment