Seputar Nusantara - Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ciangsana, Kabupaten Bogor, terpaksa menggelar kegiatan belajar mengajar di pelataran rumah warga lantaran gedung sekolah rawan ambruk. AGEN DOMINO
Sekolah yang berdiri di Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, itu sejak 30 tahun lalu tidak tersentuh pembangunan. Karena berisiko pada keselamatan peserta didik, pihak sekolah memindahkan lokasi belajar mengajar.
"Sementara siswa dibagi ke dua lokasi. Tidak di dalam sekolah lagi. Sebelumnya sempat belajar di halaman sekolah, tapi sekarang pindah ke rumah warga dan musala terdekat. Supaya lebih aman," kata Kepala Sekolah MI Ciangsana, Nurlia Safitri, Senin (21/10).
Dia menjelaskan, jumlah peserta didik di sekolah itu mencapai 120 orang terbagi dalam 6 rombongan belajar (rombel). Bahkan, ruang guru yang kondisinya mulai rusak, sempat dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar.
"Yang penting kegiatan belajar mengajar terus jalan dengan segala kekurangan," ujar dia
Sementara Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhidi mengaku miris melihat kondisi sekolah yang ada di belahan barat Kabupaten Bogor ini.
"Era digital seperti ini, mirisnya ada sekolah yang tidak terpantau oleh pemerintah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Kegiatan belajar mengajar dilakukan di luar kelas karena bangunannya dikhawatirkan ambruk," kata dia.
Menurut dia, ini hanya sebagian kecil potret pendidikan yang ada di Kabupaten Bogor dan berharap pemerintah segera mengambil tindakan.
"Kalau seperti ini saya pesimis kalau pendidikan di Kabupaten Bogor akan maju. Info dari kepala desa sudah 30 tahun tidak dibantu oleh pemerintah daerah. Saya sebagai melihat kondisi ini sangat memprihatinkan dan bisa dibilang ini darurat dalam dunia pendidikan," katanya. AGEN DOMINO
No comments:
Post a Comment