AGEN POKER - Ratusan pekerja hiburan malam meminta Pemerintah Kota Bandung memberikan solusi terkait penghasilan mereka yang terganggu, karena izin operasional tempat mereka bekerja tidak kunjung diberikan. AGEN DOMINO
Mereka menyuarakan tuntutan tersebut di depan Balai Kota Bandung, Senin (3/7). Orator massa aksi yang mewakili para pekerja hiburan malam menilai pemerintah tidak memberikan jaminan sosial. Untuk itu, mereka mendesak agar tempat hiburan malam, seperti pub, karaoke dan lainnya segera bisa beroperasi.
Desakan dianggap rasional dan didasari bahwa mal hingga pasar tetap bisa beroperasi meski di tengah pandemi Covid-19. "Tanpa adanya hiburan, kita sakit. Sakit. Kita pengen hiburan bernyanyi dan bersuka ria bersama karaoke Bandung," ucap orator.
Salah seorang pekerja perempuan di tempat karaoke yang enggan disebut namanya, mengaku tidak mendapatkan penghasilan selama tempat kerjanya tutup. Padahal, ia perlu uang untuk menghidupi keluarga dan membayar sekolah anaknya.
"Kita dapat uang dari mana kalau enggak dari tempat hiburan ini?" ucap dia.
Di tempat yang sama, Ketua Perkumpulan Pegiat Pariwisata Bandung (P3B), Rully Panggabean mengaku unjuk rasa ini dipilih sebagai sarana untuk menanyakan kejelasan kepada pemerintah terkati izin operasional yang tak kunjung diberikan.
Dia sudah tidak tahan menerima keluhan dari pekerja yang seringkali meminta kasbon sejak tempat hiburan yang dikelolanya tidak beroperasi karena pandemi. Sebelum memutuskan untuk menggelar aksi, ia mengaku sudah berulang kali meminta Wali Kota Bandung Oded M. Danial segera memberikan izin karena pengelola tempat hiburan malam sudah siap untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Tetapi kita tunggu sekian lama kok enggak ada hasilnya. Tuntutannya buka saja. Enggak ada tuntutan lain. Saya juga enggak tahan pegawai minta kasbon. Mudah-mudahan ada solusi," kata dia.
Sementara itu, Kadisbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengaku sudah meninjau puluhan tempat hiburan. Banyak di antara pengelola sudah menyiapkan fasilitas untuk menunjang protokol kesehatan.
Namun, indikator untuk beroperasi tidak hanya sebatas itu saja. Pemerintah Kota Bandung memiliki pertimbangan lain. Terlebih, di Kota Bandung terdapat klaster baru, seperti Secapa AD, kemudian temuan kasus positif puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Gedung Sate. "Hanya ini kan tak hanya melihat kesiapan di lapangan saja tapi secara keseluruhan kota Bandung itu seperti apa," ucap dia.
Terpisah, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut menanggapi polemik para pekerja di tempat hiburan malam tersebut. pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sedang melakukan kajian.
Menurutnya, Covid-19 ini beredar di ruang pengap yang aliran udaranya tidak maksimal. Tempat hiburan malam mayoritas seperti itu, banyak orang, seperti di karoke orang yang bernyanyi di ruangan yang tak berjendela.
"Kepada mereka yang terdampak, kita sudah menyiapkan bantuan sosial, ini di Pemprov Jabar sudah dilebihkan 20 persen dari daftar yang ada. Kalau mereka belum dapat, mereka bisa mengakses di 20 persen untuk mengakomodasi mereka yang tidak terdaftar dalam daftar pertama. Jawabannya hanya dua, sebelum ada keyakinan itu aman, kita tidak bisa mengambil risiko, kalau kompensasi ekonomi tentunya survival secara bantuan pemerintah sudah kita siapkan," pungkasnya. AGEN DOMINO
No comments:
Post a Comment