AGEN POKER - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat meminta orang-orang yang terlibat dalam kasus azan ajakan jihad ditindak dengan pendekatan edukasi. Meski meresahkan dan berpotensi mengganggu kondusivitas, tindakan mereka dianggap berawal dari ketidaktahuan. AGEN DOMINO
Hal ini mengemuka dari pertemuan antara MUI Jawa Barat bersama sejumlah perwakilan ormas Islam tingkat Jawa Barat di Kantor MUI Jawa Barat, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (4/12).
Ketua MUI Jabar, Rachmat Syafei mengatakan azan yang ditambah ajakan jihad tidak dapat dibenarkan dan melanggar syariat islam. Di sisi lain, ajakan berjihad dengan simbol membawa senjata tajam tidak relevan dengan kondisi di Indonesia sekaligus meresahkan.
"Itu menimbulkan kegaduhan dan meresahkan masyarakat. Bahkan, kalau salah paham bisa terjadi keributan-keributan," ucap dia.
Hanya saja, hasil diskusi bersama perwakilan ormas islam, disepakati bahwa tindakan terhadap orang yang terlibat dalam pembuatan dan penyebaran azan cukup diberikan edukasi.
"Dalam agama kalau dia tobat dan mengakui bahwa dia salah, itu sudah selesai. Tapi kalau masalah hukum yang berlaku di Indonesia, unsur-unsurnya melecehkan atau tidak, tapi kan tadi bukan termasuk itu, tapi penyimpangan yang salah, dia tidak tahu. Karena tidak tahu, maka harus diberikan tindakan edukasi," jelas dia.
Di sisi lain, ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan adanya video azan tersebut. Biarkan masalah ini dipercayakan kepada pihak kepolisian.
"Pak polisi tolong panggil mereka lalu diberikan edukasi," pungkasnya.
Diketahui, salah satu video azan tersebut diduga terjadi di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Dalam video itu terlihat tujuh orang warga. Mereka menambahkan 'Hayya Alal Jihad' saat mengumandangkan azan. AGEN DOMINO
No comments:
Post a Comment