Anak dari seorang pengurus masjid di merpakan otak dari pencurian masjid

http://www.sahamvip.org/

Berita Terkini  -  Kepolisian Sektor Pondok Aren, Kota Tanggerang Selatan (Tangsel) berhasil mengamankan empat orang pemuda yang di nyatakan sebagai tersangka pencurian di Masjid Imanudin yang terletak di Kelurahan Pondok Kacang Barat.

Keempat remaja berinisial MR (18), SMN(19), FI(19), dan DAP (20) yang sudah melakukan aksi pencurian terhadap masjid sebanyak 3 kali dengan kurang lebih 1 bulan lamanya.  Agen Domino

Salah satu dari para tersangka merupakan anak dari pengurus masjid.

Penangkapan ke empar remaja di lakukan ketika salah seorang salah satu pengurus masjid menyadari akan barang yang berada di masjit banyak yang tidak ada atau hilang.

Baca Juga : Pembunuhan satu keluarga terjadi di Kota Bekasi

Bermodalkan CCTV yang terpasang di setiap sudut masjid polisi melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan kepada ke empat remaja yang kini sudah menjadi tersangka.

Di dalam CCTV terlihat bahwa keempatnya menggunakan topeng penutup muka dengan maksud tidak di ketahui identitasnya oleh siapa pun. Pada menjalankan aksinya pencurian di lakukan pada jam 1 dini hari hingga pukul 03.00.

Dari hasil introgasi, MR yang merupakan anak dari pengurus masjid di nyatakan sebagai otak dari pencurian yang melibatkan ketiga temannya. MR mengaku menduplikat kunci-kunci yang ada di ayahnya.

Barang yang berhasil di sita satu unit monitor, satu unit CPU, keyboard , 2 unit laptop, printer, modem, kunci duplikat kotak amal, topeng yang digunakan pada saat pencurian, dan obeng serta linggis serta sejumlah uang yang berhasil kotak amal yang berhasil mereka bobol.

"Jadi MR memalsukan kunci kotak amal yang di pegang ayahnya dan kemudian membobol serta melakukan pencurian terhadap barang-barang yang ada di masjid." ungkap Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander. Agen Domino

Untuk membayar perbuatannya di kenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dan Pemberataan dengan hukuman penjara 7 tahun lamanya. Namun tersangka yang masih di bawa umur di porses oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perumpuan dan Anak ( P2TP2A).