Berita Terkini - Pasca terjadinya insiden terbaliknya kabin penumpang bianglala di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2018, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan evaluasi. Dari evaluasi itu diketahui jika wahana bianglala itu belum memenuhi standar keamanan. Agen Domino
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti akan membuat standarisasi wahana-wahana permainan yang ada di PMPS. Standarisasi wahana permainan ini rencananya akan mulai diterapkan pada penyelenggaraan PMPS tahun depan.
"Sekarang ini tidak ada sertifikasi (bianglala), tidak ada standar keamanan dan sebagainya.Bianglala itu hiburan masyarakat, tetapi sesuatu yang menghibur ini harus ada standarnya," ujar Haryadi di Balaikota Yogyakarta.
Baca Juga : Modal Rp 5000 guru ngaji mencabuli 2 muridnya di Samarinda
Setiap ada PMPS, wahana permainan bianglala selalu ada. Menurut Haryadi, sepanjang penyelenggaraan PMPS, baru kali ini terjadi insiden terbaliknya kabin penumpang bianglala.
"Jadi selama ini memang tidak ada standar keamanan. Selama ini juga Alhamdulillah tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Semua berjalan seperti biasa, tetapi kemarin itu menjadi peringatan kita semua," terang Haryadi.
Paska terjadi insiden terbaliknya kabin penumpang bianglala, Haryadi pun memutuskan untuk menghentikan operasional wahana permainan bianglala. Ada 7 wahana permainan bianglala di PMPS 2018 yang dihentikan izin operasionalnya.
Selain menghentikan izin operasional wahana permainan bianglala, Haryadi juga memutuskan menghentikan izin operasional wahana permainan kora-kora. Ada 8 wahana permainan kora-kora yang dihentikan izin operasionalnya. Agen Domino
"Kami putuskan bahwa untuk wahana bianglala dan kora-kora di area PMPS itu penyelenggaraannya dihentikan. Kami berkoordinasi langsung dengan pihak Polresta Yogyakarta. Hasilnya tercapai kesepakatan untuk menghentikan wahana bianglala dan kora-kora hingga PMPS 2018 berakhir. Kita tidak emosional. Kita rasional semuanya ini. Kami menyadari bahwa wahana-wahana seperti ini yang beresiko tentu akan kita evaluasi," tutup Haryadi.
No comments:
Post a Comment