Seputar Nusantara - Titik Puji Rahayu (20) warga Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, merasa ketakutan lantaran terus-terusan mendapat teror kiriman paket misterius selama 2 tahun. AGEN DOMINO
Ada dugaan kasus teror order fiktif ini diguga dilakukan oleh orang yang sakit hati kepada Titik Puji Rahayu.
"Ini sudah berlangsung sejakt tahun 2018, sampai saat ini masih saja dapat orderan fiktif. Barangnya macam-macam mesin cuci, handphone hingga buah nanas satu truk," kata Titik.
Dia mengungkapkan, pernah ada seorang temannya yang suka dengan dia namun ditolak, kemungkinan sakit hati dan berbuntut meneror dengan pesanan barang tersebut.
"Saya tidak tahu siapa yang ngirim , setiap kali datang barang saya tanya jasa pengirimnya juga tidak menjelaskan dari siapa, hanya jawab dari luar kota," ungkapnya.
Anehnya dalam sehari, orderan fikitf yang ditujukan dirumahnya tersebut pengirim meminta untuk membayarnya.
AGEN POKER ONLINE
"Ini sudah berlangsung sejak tahun 2018, saya menolak, menerima barangnya. Tapi tetap saja beberapa kali masih ada yang mengirim orderan fiktif," ceritanya.
Merasa tidak pernah memesan apalagi meminta dikirim, Titik pun enggan membayar dan mengembalikan orderan tersebut. Hingga membuat jasa pengantar pesanan marah. Karena banyak yang dikirim dari luar kota dan tetap meminta harus membayarnya.
"Dulu pernah ribut sama jasa pengantar karena saya tidak mau bayar. Lah saya tidak pernah merasa pesan, akhirnya berangnya pun kembali dibawa sama orangnya yang mengantar," jelasnya.
Meski sudah berusaha pindah tempat tinggal di Batam, Kepulauan Riau, hingga kembali ke Kendal sampai saat ini masih banyak orderan fiktif berdatangan, Dengan kondisi tersebut membuat perasaan tidak senang bersama keluarganya. AGEN DOMINO
"Ibu saya sudah berusaha menenangkan saya. Bahkan sampai-sampai Pak Kades itu bantu menyelesaikan masalah dengan menanyakan paketan tersebut, bahkan sudah melaporkan kejadian ini ke Posek Kangkung, Polres Kendal, hingga Polda Jateng." ungkapnya.
Sementara Sri Murti, ibunda Titik mengaku anaknya sampai depresi atas kejadian ini. "Saya bantu menenangkan justru jadi korban teror juga. Foto saya diunggah ke medsos sama yang meneror Titik," kata Sri Murti.
Kepala Desa Jungsemi, Dasuki mengaku kasus teror order fiktif ini diduga dilakukan oleh orang yang sakit hati kepada Titik Puji Rahayu.
Dasuki yang pernah membantu menyelesaikan kiriman pesanan fiktif ini jga menjadi korba teror. Foto istrinya diunggah ke media sosial oleh pelaku dengan mencantumkan nomor telepon istrinya.
"Jadi ada dugaan yang ramai dibicarakan orderan tersebut berkaitan dengan gaib, namun saya jelaskan bahwa orderan tersebut dilakukan oleh orang yang sakit hati dengan Titik. Saya yang ikut membantu juga kerap diteror oleh pelaku," kata Dasuki.
Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan dari Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitria Sutisna terkait laporan korban ke polisi. AGEN DOMINO
No comments:
Post a Comment